reformasi intelijen - An Overview
Kata intelijen juga sering digunakan untuk menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen. Seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan.Belum tercapainya stabilisasi politik memberikan kesempatan kepada elit politik untuk tidak menganggap masalah terorisme sebagai ancaman serius. Keempat adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia, bahkan cenderung tidak adil.[1]
“Along with the enactment on the Legislation, the authority of the minister, head of institution, or Regional Governing administration that has been stipulated In the regulation to use or selection suggestions and limits
In summary, we want to underline three most important issues. 1st, the working experience with the militarization of intelligence and the usage of intelligence organizations for the good thing about the elite need to serve as a lesson for the restructuring and reform of intelligence into a specialist agency, impartial from politics and serving the interests of your point out entirely.
Rizal menambahkan bahwa tim pengawas intelijen seharusnya memiliki kewenangan penyidikan dalam kasus penyimpangan. Hal ini bertujuan agar pengawasan tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga mampu mengungkap penyalahgunaan wewenang dalam lembaga intelijen. Reformasi Intelijen Indonesia harus mendorong pengungkapan penyalahgunaan wewenang.
Ketidakpahaman tentang fungsi intelijen terlihat dari pendapat mereka yang menginginkan agar orang yang diinterogasi oleh BIN harus didampingi oleh pengacara, sebagaimana selayaknya orang yang sedang diinterogasi oleh aparat penegak hukum. Mereka tidak mengerti bahwa intelijen (BIN, BIK, BAIS atau instansi intelijen mana saja) tidak boleh menginterogasi orang sebagaimana hal yang dilakukan oleh reserse polisi atau PNS penyidik.
Cara-cara yang lebih cerdas dan menghargai hak asasi manusia dalam koridor pencarian informasi bagi user harus diterapkan dalam metode kegiatan/operasi inteijen.
Namun langkah intelijen untuk melindungi atau menyelamatkan masyarakat, kerap kali tidak mendapat apresiasi yang layak. Bahkan masyarakat seakan tengah dijangkiti oleh sindrom ketakutan terhadap intelijen. Bahkan sebagian besar wakil rakyat juga demikian.[14]
Personalized: Customs (kebiasaan) or conventions, Which may be categorized just like a provide of regulation, are customary regulation, that may be differentiated from standard customs. Customary legislation (hereinafter mendapatkan informasi lebih lanjut “customs”) encompass rules that Although not enacted due to condition or its subordinate authority are relevant as regulation.
Titik utama yang perlu dilakukan reformasi dalam fungsi intelijen adalah fungsi pengamanan dalam hal ini perlu dilakukan pembentukan organisasi kontra intelijen. Dalam kegiatan kontra intelijen media massa merupakan fenomena sosial yang sekaligus juga politik, media massa merupaka significant issue
Sesuai dengan fungsinya penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan, maka Intelijen Negara diharapkan dapat lebih aktif untuk mempelajari dan mencegah pendadakan strategis dengan cara-cara yang lebih humanis dan menghargai hak asasi manusia.
The entire process of drafting the regulation on intelligence proposed within the 1998 reform offer was callous. There were positives and negatives concerning the need for this legislation, and the draft proposed by the government was greatly criticized. However, the draft provided the legislation enforcement authority to intelligence equipment with special powers in civilian strategic intelligence operations.
Meskipun istilahnya berbeda, esensi dari Intelijen dan Telik Sandi memiliki kesamaan, yaitu dalam pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi dengan tujuan yang berkaitan dengan keamanan dan pemahaman situasi.
Intelijen sebagai pilar utama keamanan nasional, harus mampu menjadi senjata pamungkas demi kepentingan negara. Tidak sebaliknya intelijen yang seharusnya menjadi issues repairing malah asik menjadi problem making use of.